Jakarta (ANTARA) – Royal Enfield menunjuk Manoj Gajarlawar sebagai Business Head kawasan Asia Pasifik yang akan memegang kendali penuh atas strategi penjualan, layanan purna jual, pemasaran, brand dan PR, perencanaan produk, serta pengembangan lini bisnis pendukung seperti apparel dan aksesori motor.
“Tahun ini merupakan tahun yang luar biasa bagi Royal Enfield. Melampaui tonggak penjualan tahunan 1 juta unit, yang merupakan rekor tertinggi kami dan merupakan bukti sejauh mana kami telah berkembang,” kata Manoj melalui rilis pers, Kamis.
Penunjukan ini datang di tengah performa impresif Royal Enfield di Asia Pasifik, yang mencatat pertumbuhan penjualan 13 persen secara tahunan.
Selain itu, kehadiran pabrik perakitan di Thailand makin mengukuhkan posisi Royal Enfield di pasar seperti Thailand, Jepang, Australia, Malaysia, dan Selandia Baru.
Baca juga: Royal Enfield luncurkan Groove FT 450 di Custom War 2025
“Di kancah global, kami berkembang seperti belum pernah sebelumnya. Peluncuran Pabrik Perakitan Thailand kami menandai langkah penting dalam memperkuat kehadiran internasional kami. Merek ini kini berada di antara merek sepeda motor ukuran menengah teratas di pasar utama seperti Thailand, Australia, Jepang, Malaysia, dan Selandia Baru,” jelas Manoj.
Manoj bukan orang baru di Royal Enfield. Ia sudah 17 tahun berkarya di perusahaan ini sejak bergabung pada 2008. Sebelumnya, ia memegang peran penting dalam ekspansi bisnis ke Asia Pasifik, Timur Tengah, Afrika, dan kawasan SAARC. Ia juga sempat menangani divisi suku cadang dan bisnis motor bekas Royal Enfield (REown).
Sebelum terjun di industri roda dua, Manoj sempat berkarier di Samsung dan Philips India di bidang penjualan. Kini, dengan pengalaman panjang dan pemahaman mendalam soal pasar internasional, ia dipercaya untuk membawa Royal Enfield melaju lebih kencang di Asia Pasifik.
Baca juga: Royal Enfield hadirkan seri Classic 650 di Indonesia
Baca juga: Spesifikasi Royal Enfield Classic 500 Limited Edition, hanya 90 unit
Pewarta: Pamela Sakina
Editor: Indriani
Copyright © ANTARA 2025