Berita

Renault diwartakan mempertimbangkan untuk memangkas jumlah pekerja

×

Renault diwartakan mempertimbangkan untuk memangkas jumlah pekerja

Share this article


Jakarta (ANTARA) – Produsen mobil asal Prancis, Renault SA, diwartakan sedang mempertimbangkan penerapan rencana yang dapat berimplikasi pada pemangkasan jumlah pekerja.

Menurut warta situs berita Prancis, l’Informe, yang dikutip oleh Economic Times pada Sabtu (4/10), Renault ingin mengurangi staf di posisi pendukung seperti sumber daya manusia, keuangan, dan pemasaran sebesar 15 persen sebagai bagian dari rencana pemangkasan biaya yang disebut “Arrow.”

Renault diwartakan mempekerjakan 98.636 staf di seluruh dunia pada akhir tahun 2024.

Penerapan rencana pemangkasan biaya bisa memicu pemutusan hubungan kerja terhadap sekitar 3.000 pekerja di kantor pusat perusahaan di Prancis dan lokasi lain di seluruh dunia.

Seorang sumber yang mengetahui rencana tersebut mengatakan bahwa keputusan akhir mengenai penerapan rencana itu kemungkinan akan diambil pada akhir tahun.

Juru bicara Renault mengonfirmasi bahwa perusahaan sedang mempertimbangkan penerapan cara-cara untuk menyederhanakan operasi.

“Mengingat ketidakpastian di pasar otomotif dan lingkungan yang sangat kompetitif, kami mengonfirmasi bahwa kami sedang mempertimbangkan cara-cara untuk menyederhanakan operasi kami, mempercepat eksekusi, dan mengoptimalkan biaya tetap kami,” kata juru bicara Renault.

Baca juga: Renault kembangkan mobil listrik baru gunakan platform Geely

Meskipun tidak menjual mobil di pasar Amerika Serikat (AS), Renault menghadapi dampak tidak langsung dari kebijakan tarif impor yang diterapkan di negara tersebut.

Para pesaing di Eropa yang terhimpit akibat hambatan perdagangan AS berusaha lebih keras untuk menjual kendaraan di wilayah asal Renault sehingga menambah tekanan pada perusahaan Prancis tersebut.

Pada saat yang sama, Renault menghadapi persaingan yang lebih ketat dari produsen-produsen otomotif asal China dalam penjualan kendaraan listrik maupun hibrida.

Karena pasar Eropa, tempat Renault menjual lebih dari 70 persen mobilnya, hanya menunjukkan sedikit pertumbuhan, perusahaan perlu berekspansi ke pasar negara berkembang.

Perusahaan telah mengumumkan rencana investasi 3 miliar euro atau sekitar Rp56 triliun untuk meluncurkan delapan model mobil baru Renault ke pasar non-Eropa pada 2027.​​​​​​​

Baca juga: Renault Group luncurkan pusat litbang EV pertamanya di China

Baca juga: Renault tunda rilis mobil sport Alpine di AS imbas tarif timbal balik

Pewarta:
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2025

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *